Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. WHO mencatat pada tahun 2017 angka kematian ibu di Indonesia 174 kasus per 100.000 kelahiran hidup dan menempati paringkat ke-2 terbanyak dari 10 negara di ASEAN setelah Myanmar dengan 189 kasus per 100.000 kelahiran hidup.

Menurut data MPDN, penyebab kematian ibu di Indonesia pada tahun 2018-2021 terbanyak adalah disebabkan oleh Covid-19 disusul dengan pendarahan, lain-lain, dan hipertensi dalam kehamilan.

Maka disusunlah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual dengan harapan dapat menurunkan angka kematian ibu, angka kematian balita, dan stunting jika dapat bejalan dengan baik.
KB Pasca Persalinan
Apa itu KB Pasca Persalinan? Pelayanan KB Pasca Pesalinan (KBPP) adalah pelayanan KB yang diberikan sebagai upaya pencagahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi segera setelah persalinan sampai jangka waktu 42 hari setelah melahirkan/masa nifas. 
Sehingga target dari KB pasca persalinan adalah ibu yang baru saja melahirkan, baik yang melahirkan secara normal maupun sesar.
Jenis Kontrasepsi KB Pasca Persalinan
Menurut HTA Kemkes 2009, semua metode kontrasepsi dapat digunakan sebagai KB Pasca Persalinan dengan prinsip tidak mengganggu laktasi.
1. MAL (Metode Amenore Laktasi)
MAL merupakan metode keluarga berencana sementara yang mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman apa pun lainnya.
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
- Ibu belum menstruasi bulanan
 - Bayi disusui secara penuh (ASI Ekslusif) dan sering disusui lebih dari 8 kali sehari, siang dan malam
 - Bayi berusia kurang dari 6 bulan
 
Metode ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sering menyusui secara sementara mencegah pelepasan hormon alami yang dapat menyebabkan ovulasi.
Bagaimana dengan keuntungan dan keterbatasan metode MAL ini?
Keuntungan  | 
Keterbatasan  | 
Tidak memberi beban biaya untuk keluarga berencana atau untuk makanan bayi  | 
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan  | 
Efektivitas tinggi  | 
Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial  | 
Segera efektif  | 
Efektif hanya sampai dengan 6 bulan  | 
Tidak mengganggu hubungan seksual  | 
|
Tidak perlu pengawasan medis  | 
|
Tidak perlu obat atau alat  | 
|
Bayi mendapat kekebalan pasif  | 
|
Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi optimal  | 
|
Mengurangi pendarahan pasca persalinan  | 
|
Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi  | 
2. Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang berbentuk silinder dengan muaranya bergerigi tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.

Cara kerja kondom adalah dengan menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan. Kondom yang tebuat dari lateks dan vinil dapat mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS).
Lalu bagaimana dengan keuntungan dan keterbatasan Kondom? Yuk simak tabel berikut ini!
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Mudah dan dapat dibeli bebas | Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi | 
| Tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus | Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung) | 
| Proteksi ganda (mencegah kehamilan dan IMS termasuk HIV/AIDS) | Bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi | 
| Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks) | Malu membelinya di tempat umum | 
3. Mini Pil/Pil Progestin (KPP)
Mini Pila atau Pil Progestin (KPP) merupakan pil yang mengandung progestin saja dengan dosis yang sangat rendah seperti hormon progesteron alami pada tubuh perempuan.
Ada berbagai jenis pil mini seperti:
- Kemasan 28 pil berisi Lynestrenol 0,5 mg (Kontrasepsi Pil Progestin yang disediakan Pemerintah)
 - Kemasan 28 pil berisi 75 μg norgestrel
 - Kemasan 35 pil berisi 300 μg levonorgestrel atau 350 μg norethindrone
 
Cara kerja mini pil adalah dengan mecegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, dan menjadikan endometrium tipis dan atrofi.
Bagaimana keuntungan dan keterbatasan Mini Pil?
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Dapat dimunum selama menyusui | Harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar | 
| Dapat mengontrol pemakaian | Peningkatan/penurunan berat badan | 
| Penghentian dapat dilakukan kapan pun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan | |
| Tidak mengganggu hubungan seksual | |
| Kesuburan cepat kembali | |
| Mengurangi nyeri haid | |
| Mengurangi jumlah pendarahan haid | 
4. Suntik 3 Bulan
Kontrasepsi suntik yang mengandung Progestin saja seperti hormone progesteron alami dalam tubuh perempuan.
Jenis
Ada dua jenis suntik yang tersedia yaitu:
- Program pemerintah (disediakan oleh BKKBN)
Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 150 mg/vial (1ml) merupakan suntikan intra muskuler. - Non Program
- Depo subQ provera 104 suntikan subkutan setiap 3 bulan dengan sistem suntik Uniject dalam prefilled dosis tunggal syring hipodermik.
 - Norethisterone Enanthate (NET-EN) suntikan intra muskuler setiap 2 bulan.
 
 
Cara kerja suntik 3 bulan ini dengan cara mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan ovulasi), mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, dan menjadikan selaput lendir Rahim tipis dan atrofi.
Bagaimana dengan keunggulan dan keterbatasan penggunaan suntik 3 bulan ini?
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Suntikan setiap 2-3 bulan | Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan untuk suntikan ulang | 
| Tidak perlu penggunaan setiap hari | Tidak dapat diberhentikan sewaktu-waktu | 
| Tidak mengganggu hubungan seksual | Terlambatnya kembali kesuburan setelah pengehentian pemakaian, rata-rata 4 bulan | 
| Dapat digunakan oleh perempuan menyusui dimulai 6 bulan setelah melahirkan | Pada pemakaian jangka panjang dapat sedikit menurunkan densitas (kepadatan) tulang | 
| Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause | |
| Membantu mencegah Kanker Endrometrium dan Mioma Uteri | |
| Mengurangi krisis sel sabit pada perempuan dengan anemia sel sabit, gejala endrometriosis (nyeri panggul, mentruasi yang tidak teratur) | 
5. Susuk/Implan
Susuk/implant merupakan batang plastic berukuran kecil yang lentur, seukuran batang korek api, yang melepaskan progestin yang menyerupai hormone progesteron alami di tubuh perempuan.
Terdapat dua jenis implan, yaitu :
- Implan dua batang
Terdiri dari 2 batang implant mengandung hormone Levonorgestrel 75 mg/batang. Efektif hingga 4 tahun penggunaan (studi terkini menunjukkan bahwa jenis ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun). - Implan satu batang (Implanon)
Terdiri dari 1 batang implant mengandung hormone Etonogestel 68 mg, efektif hingga 3 tahun penggunaan (studi terkini menunjukkan bahwa jenis ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun). 
Bagaimana keuntungan dan keterbatasan dari susuk/implan ini?
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Klien tidak perlu melakukan apa pun setelah implan terpasang. | Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS). | 
| Mencegah kehamilan dengan sangat efektif (kurang dari 1 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan implan pada tahun pertama, atau sekitar 1 per 1.000 perempuan). | Membutuhkan tenaga kesehatan yang terlatih secara khusus untuk memasang dan melepas. Klien tidak dapat memulai atau menghentikan pemakaian implan secara mandiri. | 
| Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3 hingga 5 tahun, tergantung jenis implan. | |
| Tidak mengganggu hubungan seksual. | |
| Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI. | |
| Kesuburan dapat kembali dengan segera setelah implan dilepas. | |
| Mengurangi nyeri haid. | |
| Mengurangi jumlah darah haid sehingga dapat mencegah anemia defisiensi besi. | 
6. Sterilisasi Wanita/Pria
Sterilisasi Wanita (Tubektomi) merupakan prosedur bedah sukarela untuk menghentikan kesuburan secara permanen pada perempuan yang tidak ingin anak lagi. Cara kerja dari tubektomi adalah dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. 
Sedangkan Sterilisasi Pria (Vasektomi) adalah tindakan memotong dan mengikat vas (ductus) defens tanpa menggunakan pisau bedah, dengan tujuan memutuskan aliran sperma dari testis sehingga terjadi azoospermia. Cara kerja vasektomi adalah dengan mengikat dan memotong setiap saluran vas defens sehingga sperma tidak bercampur dengan semen. Semen tetap dikeluarkan namun tidak dapat menyebabkan kehamilan.
Keuntungan dan keterbatasan sterilisasi wanita (tubektomi) adalah sebagai berikut:
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Sangat efektif. | Kesuburan tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi. | 
| Tidak memengaruhi proses menyusui. | Rasa sakit dalam jangka pendek setelah tindakan. | 
| Tidak bergantung pada faktor senggama. | Harus dilakukan oleh dokter yang terlatih (untuk laparoskopi dilakukan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi). | 
| Tidak memiliki efek samping dalam jangka panjang. | |
| Tidak perlu khawatir menjadi hamil atau khawatir mengenai kontrasepsi lagi. | |
| Pengguna tidak perlu melakukan atau mengingat apa pun setelah prosedur dilakukan. | |
| Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual. | 
Sedangkan keuntungan dan keterbatasan sterilisasi pria (vasektomi) adalah sebagai berikut:
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Aman dan nyaman | Tidak segera efektif (WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur, atau kurang lebih setelah 20 kali ejakulasi) | 
| Aman dan nyaman | Komplikasi minor seperti infeksi, perdarahan, nyeri pasca operasi. Teknik tanpa pisau merupakan pilihan yang dapat mengurangi perdarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi | 
| Permanen | Harus dilakukan oleh dokter umum yang terlatih untuk vasektomi atau oleh Dokter Spesialis Bedah dan Dokter Spesialis Urologi | 
| Laki-laki mengambil tanggung jawab untuk kontrasepsi – mengambil alih beban perempuan | |
| Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual | 
7. AKDR/IUD
Terdapat dua jenis AKDR, yaitu AKDR Copper dan AKDR LNG.
a. AKDR Copper
AKDR Copper adalah suatu rangka plastic yang lentur dan kecil dengan lengan atau kawat copper (tembanga) di sekitarnya. Cara kerjanya adalah dengan menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke saluran telur karena tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril yang toksik buat sperma.
Jangka waktu pemakaian dapat hingga 10 tahun serta sangat efektif dan bersifat reversibel.
Batas usia pemakai dapat digunakan oleh perempuan pada usia reproduksi dan memiliki efektivitas tinggi berkisar 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
Yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR Copper adalah perempuan dengan kondisi berikut:
- Antara 48 jam dan 4 minggu pasca persalinan
 - Penyakit trofoblas gestasional nonkanker (jinak)
 - Menderita kanker ovarium
 - Memiliki risiko individual sangat tinggi untuk IMS pada saat pemasangan
 - Mengidap penyakit klinis HIV berat atau lanjut
 - Menderita systemic lupus erythematosus dengan trombositopenia berat
 
Pada kondisi tersebut di atas, saat metode yang lebih sesuai tidak tersedia atau tidak dapat diterima oleh klien, tenaga kesehatan terlatih yang dapat menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati dapat memutuskan bahwa klien dapat menggunakan AKDR-Copper pada kondisi tersebut di atas. Tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan seberapa berat kondisi klien, dan pada kebanyakan kondisi apakah klien mempunyai akses untuk tindak lanjut.
b. AKDR LNG
Sedangkan AKDR LNG adalah suatu alat berbahan plastic berbentuk T yang secara terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon progetin (levonorgestrel) setiap hari. AKDR levonorgestrel tidak disediakan oleh pemerintah (non program) tetapi banyak digunakan sebagai KB Mandiri.
Cara kerja dari AKDR LNG sama seperti AKDR copper yaitu dengan menghambat sperma agar tidak membuahi sel telur. Jangka waktu pemakaian dari AKDR LNG berjangka panjang, yaitu efektif untuk pemakaian 5 tahun dan bersifat reversibel dan dapat dipakai oleh perempuan pada usia reproduksi.
Yang tidak boleh menggunakan AKDR-LNG adalah sebagai berikut:
- Antara 48 jam dan 4 minggu pasca persalinan
 - Penggumpalan darah vena dalam di kaki atau paru akut
 - Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, dan tidak muncul kembali
 - Sirosis berat atau tumor hepar berat
 - Penyakit trofoblas gestasional nonkanker (jinak)
 - Menderita kanker ovarium
 - Memiliki risiko individual sangat tinggi untuk IMS pada saat pemasangan
 - Mengidap penyakit klinis HIV berat atau lanjut
 - Menderita systemic lupus erythematosus dengan antibodi antifosfolipid positif (atau tidak diketahui), dan tidak dalam terapi imunosupresif.
 
Pada kondisi khusus, saat metode yang lebih sesuai tidak tersedia atau tidak dapat diterima oleh klien, penyedia layanan berkualifikasi yang dapat menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati dapat memutuskan bahwa klien dapat menggunakan AKDR-LNG pada kondisi tersebut di atas. Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat kondisi klien, dan pada kebanyakan kondisi apakah klien mempunyai akses untuk tindak lanjut.
Keuntungan dan keterbatasan penggunaan AKDR/IUD adalah sebagai berikut:
| Keuntungan | Keterbatasan | 
| Efektivitas sangat tinggi, lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan. | Memerlukan tenaga kesehatan terlatih untuk pemasangan dan pelepasan. | 
| Dapat digunakan untuk jangka panjang (3–5 tahun tergantung jenis implan). | Setelah pemasangan bisa muncul efek samping seperti perdarahan tidak teratur, haid lebih lama, atau bahkan tidak haid sama sekali. | 
| Tidak memerlukan perhatian harian, cukup dipasang satu kali oleh tenaga kesehatan. | Dapat menyebabkan nyeri atau memar di tempat pemasangan pada awalnya. | 
| Tidak mengganggu aktivitas seksual. | Tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS. | 
| Dapat dilepas kapan saja bila ingin hamil kembali, dan kesuburan biasanya segera pulih setelah pelepasan. | Pemasangan dan pelepasan membutuhkan prosedur kecil dengan anestesi lokal. | 
| Aman digunakan untuk ibu menyusui. | Beberapa perempuan bisa mengalami perubahan berat badan, sakit kepala, atau perubahan suasana hati. | 
| Tidak memengaruhi hubungan seksual atau kenyamanan pasangan. | Biaya awal pemasangan relatif lebih tinggi dibandingkan metode kontrasepsi jangka pendek. | 
| Tidak mengandung estrogen, sehingga aman bagi perempuan yang tidak cocok dengan pil kombinasi. | 
Untuk informasi lebih lanjut dapat akses link beikut ini : Materi KB Pasca Persalinan
Views: 3




