KB PRIA

Latar Belakang

Seruan akan partisipasi pria dalam berKB digaungkan pada konferensi internasional mengenai kependudukan dan perkembangan (ICPD) di Kairo, Mesir pada tahun 1994 dan perhatian besar terhadap kesertaan pria sebagai peserta KB baru dimulai pada tahun 1999. Partisipasi KB Pria (MOP dan Kondom) pada tahun 2022 berada di angka 2,48% dan sedikit meningkat pada tahun 2023 menjadi 3,06% (SIGA BKKBN). Capaian tersebut masih rendah karena target yang harus dicapai di 2024 sebesar 5,74%. Prinsip pokok keberhasilan KB adalah dengan peningkatan kualitas disegala bentuk, kesetaraan, dan keadilan gender, dengan cara pemberdayaan perempuan dan peningkatan partisipasi pria dalam berKB.

Tujuan Kontrasepsi Pria

Kontrasepsi pada pria betujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan dengan memblokir sperma masuk ke organ reproduksi pria. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kondom bagi yang ingin menunda anak dan vasektomi bagi yang tidak ingin memiliki anak lagi.

Faktor Penyebab

Ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi KB Pria di Indonesia, yaitu karena faktor pengetahuan, sosial budaya, aksesibilitas, dan KIE

Pilihan Kontrasepsi Pria

PENGERTIAN

CARA KERJA

KEUNTUNGAN

KETERBATASAN

KONDOM

Merupakan selubung/sarung karet yang berbantuk silinder dengan muaranya berpinggu tebal dan dipasang pada penis saat berhubungan seksual

  • Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis
  • Khusus untuk kondom yang terbuat dari lateks dan vinil dapat mencegah penularan mikroorganisme (IMS dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan lain
  • Murah dan dapat dibeli bebas
  • Tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus
  • Proteksi ganda (mencegah kehamilan dan IMS termasuk HIV/AIDS)
  • Membantu mencegah terjadinya kanker serviks
  • Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kotrasepsi
  • Agak mengganggu hubungan seksual
  • Bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
  • Malu membelinya ditempat umum

VASEKTOMI

Tindakan memotong dan mengikat vas (ductus) defens tanpa menggunakan pisau bedah dengan tujuan memutuskan aliran sperma dari testis sehingga terjadi azoospremia

Mengikat dan memotong setiap saluran vas defens sehingga sperma tidak bercampur dengan semen. Semen dikeluarkan, tetapi tidak dapat menyebabkan kehamilan.

  • Aman dan nyaman
  • Sangat efektif
  • Permanen
  • Laki-laki mengambil tanggung jawab untuk kontrasepsi – mengambil alih beban perempuan
  • Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
  • Tidak segera efektif (WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur, kurang lebih 20 ejakulasi)
  • Komplikasi minor seperti infeksi, pendarahan, nyeri pasca operasi. Teknik tanpa pisau merupahan pilihan mengurangi pendarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi

Mitos atau Fakta Vasektomi?!

Siapa saja yang boleh menjadi akseptor Vasektomi?

Yang dapat menjadi akseptor vasektomi adalah sebagai berikut:

  1. Sukarela dan telah mendapat konseling tentang vasektomi.
  2. Mengetahui prosedur vasektomi dan akibat serta risiko tindakan (termasuk rekanalisasi).
  3. Mendapat persetujuan dari istri.
  4. Jumlah anak minimal 2 (paling kecil 2 tahun), sehat jasmani dan rohani.
  5. Umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun s/d menopause.
  6. Menandatangani formulir persetujuan (informed consent).

Dimana Mendapatkan Pelayanan Vasektomi?

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sudah menyediakan pelayanan vasektomi.

Ingin tau lebih lanjut? Yuk intip materi tentang KB Pria dengan klik tautan ini : Materi KB Pria

Views: 5